***
Main ke alam menjadi alternatif menenangkan hati dan pikiran usai menjalani rutinitas kerja harian. Akhir pekan pun dimanfaatkan untuk menjelajahi alam bagi sebagian orang, apalagi sejak ngtrend kata-kata healing.
Meskipun pada harfiahnya healing lebih mengacu pada penyembuhan jiwa. Namun, kini kata tersebut lebih disederhanakan untuk melangsungkan me time.
Mengijakkan kaki ke alam menjadi fenomena anyar beberapa tahun terakhir dan hingga kini masih berlanjut. Tidak hanya anak muda, hampir seluruh kalangan mengeksplore diri ke alam. Ya, begitu juga aku.
Kali ini aku bakal bercerita tentang perjalananku ke Air Terjun Batu Dinding, Desa Tanjung Belit, Kampar Kiri, Kampar, Riau. Bagiku, menelusuri alam Indonesia menjadi refleksi untuk memanjakan diri. Tujuan lainnya, melatih kaki agar tidak mudah keseleo, terkilir, dan lainnya.
Kenapa? Karena dengan di alam banyak mendengar ucapan hati-hati. Contohnya hati-hati licin, hati-hati lubang. Bahkan, harus hati-hati menjaganya, kalau tak hati-hati bisa jatuh hati ke yang lain, eh.
Sampai lupa, kalau aku mau bercerita perjalanan menuju Air Terjun Batu Dinding. Air terjun yang diapit sungai dan hutan ini berada di Kabupaten Kampar, Riau. dibutuhkan waktu sekitar 3 sampai 4 jam untuk menuju lokasi tersebut dengan kecepatan tinggi dan aman. Selain itu, jika ingin ke sana jangan lupa persiapkan logistik dan juga olahraga terlebih dahulu agar tidak naik betis.