Otak seseorang sangatlah unik. Otak bekerja non-stop meskipun sedang tidur. Otak yang beratnya hanya sekitar 2% dari tubuh kita ini mengkonsumsi sekitar 20 % dari suplai oksigen seluruh tubuh dan 20% kalori yang kita butuhkan. Sejak lahir manusia dikaruniai otak yang luar biasa. Akan tetapi seluruhnya itu merupakan potensi yang masih perlu dikembangkan lagi. Kecerdasan manusia tidak hanya ditentukan oleh jumlah sel otak yang dimiliki akan tetapi ditentukan oleh seberapa banyak koneksi yang terjadi diantara masing-masing sel otak. Semakin banyak koneksi yang terjadi, maka individu akan menjadi semakin cerdas dan begitu pun sebaliknya. Koneksi-koneksi akan terjadi apabila individu menggunkan dan terus melatih otak untuk berpikir. Selain itu juga harus bisa menciptakan arti dari apa yang dipelajari. Setiap individu memiliki bakat tersendiri yang terkadang tidak dimiliki oleh orang lain, inilah keunikan individu. Hanya saja bakat yang dimiliki itu berbeda-beda jenisnya. Ada yang berbakat dalam bidang seni misalnya menyanyi, memainkan alat musik atau menari. Ada pula yang berbakat dalam kemampuan otaknya seperti cerdas dalam berpikir dan berlogika, berbahasa dan sebagainya. Oleh karena itu anak yang cerdas jelas termasuk anak yang berbakat dan bakatnya itu terletak pada cara berpikirnya. Individu yang cerdas kemampuan otaknya belum tentu ia berbakat dalam bidang lain seperti menyanyi, menggambar, melukis dan sebagainya. Bakat itu bisa diartikan sebagai kemampuan bawaan yang merupakan potensi yang masih perlu dikembangkan agar terwujud. Oleh karena itu selain dipengaruhi oleh faktor dari dalam yang berupa gen, bakat juga dipengaruhi oleh keadaan lingkungan di sekitarnya. Faktor genetik menentukan bakat seseorang hingga 60% dan lainnya dipengaruhi oleh faktor ekstern (dari luar), tanpa adanya kesempatan dan latihan yang diberikan terhadap individu yang berbakat, maka bakatnya tidak akan bisa berkembang dengan maksimal.