Mohon tunggu...
KOMENTAR
Pendidikan

Bagaimana Menjadikan Anak Kritis, Kreatif, dan Problem Solving??

6 Desember 2011   00:46 Diperbarui: 25 Juni 2015   22:47 287 0

Masalah akan selalu mengikuti setiap proses kehidupan. Masalah tersebut yang menjadikan setiap individu untuk bisa memilih setiap hal yang baik untuk diri dan hidupnya. Berpikir kritis, kreatif dan problem solving menjadi kebutuhan individu sejak dini agar mereka mampu menjalani segalanya secara benar. Berpikir kritis adalah kemampuan dan kesediaan untuk membuat penilaian terhadap berbagai pernyataan dan mengambilkan keputusan yang didasarkan pada alasan dan fakta yang memiliki dukungan yang baik, bukan berdasarkan emosi atau anekdot. Berfikir kritis itu bisa muncul dari seseorang yang selalu memiliki rasa ingin tahu yang tinggi. Tanpa memiliki rasa ingin tahu yang tinggi seseorang tak akan pernah bisa berfikir kritis. Karena pada dasarnya berpikir kritis itu adalah suatu cara untuk memberdayakan ketrampilan atau strategi kognitif dalam mencapai tujuan tertentu. Berpikir ini juga merupakan kegiatan mengevaluasi serta mempertimbangkan kesimpulan yang akan diambil manakala menemukan beberapa faktor pendukung untuk membuat keputusan. Sebuah cara mendorong siswa berpikir kritis adalah dengan menghadapkan mereka pada topik-topik kontroversional. Debat dapat memotivasi siswa untuk meneliti sebuah topik secara mendalam dan menguji masalah-masalah, khususnya jika para guru menahan diri untuk tidak menyatakan pandangan-pandangan mereka sendiri sehingga para siswa merasa bebas untuk mengeksplorasi prespektif-prespektif yang beragam. Dalam hal berpikir kritis, siswa dituntut menggunakan startegi kognitif tertentu yang tepat untuk menguji keandalan gagasan pemecahan masalah dan mengatasi kesalahan atau kekurangan. Selanjutnya tentang kreatif, pada dasarnya kreatif merupakan kemampuan seseorang untuk menemukan inovasi baru yang sebelumnya belum ada serta kemampuan menghasilkan suatu pekerjaan atau hasil karya baru dan bermanfaat. Komponen utama dalam kreativitas adalah novelty (sesuatu yang baru). Selain itu, kreativitas tidak hanya dilihat dalam bentuk produk, namun dapat berupa proses. Jika berkaitan dengan produk, maka kreativitas haruslah menghasilkan manfaat. Sedangkan kreativitas yang berupa proses dapat dilihat melalui penggunaannya sebagai alat untuk memecahkan masalah. Pada umumnya, orang lebih bisa melihat sebuah kreativitas dari produknya dengan asumsi seseorang bisa dikatakan kreatif jika telah menghasilkan sesuatu yang dinilai inovatif, lebih aktual, dan lebih berbeda dari yang lain. Yang perlu dilakukan oleh pendidik adalah menciptakan lingkungan yang mampu menjadikan anak berpikir kreatif dan mampu mengoptimalkan kemampuan yang dimiliki anak, di antaranya dengan cara membuat ruang yang bisa memberikan kebebasan kepada anak dan mendukung anak menjadi bebas berekspresi, baik secara fisik maupun secara konseptual serta mendengarkan apa yang anak-anak katakan.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun