Para prajurit Special Forces (SF) pernah diminta untuk merenungkan pengabdian mereka dalam keterlibatan Angkatan Darat AS yang kompleks dan kontroversial dalam Perang Vietnam, mereka jarang menceritakan pengalaman yang sama. Para Anggota SF ditugaskan dalam beragam jenis misi dan operasi kamp pasukan penyerang (camp strike forces), pasukan penyerang mobil (mobile strike forces), pasukan gerilya mobil (mobile guerilla forces), proyek-proyek pengintai khusus, misi-misi pelatihan, dan tugas-tugas markas yang masing-masing menghasilkan pengalaman yang begitu beragam bagi mereka.
Seluruh prajurit SF diwajibkan untuk benar-benar mendalami, memahami, dan menguasai satu keahlian khusus. Pendidikan SF berfokus pada praktik maupun teknik.
Hal-hal Penting Perang Vietnam
Waktu adalah faktor penting yang sangat mempengaruhi pengalaman prajurit SF. Para prajurit SF ini mulai terlibat dalam Perang Vietnam semenjak 1957-1973. Perbedaan satu tahun saja akan menghasilkan perspektif yang sangat jauh berbeda, karena perang dilancarkan dalam lingkungan yang terus berubah.
Medan dan kondisi cuaca juga sangatlah penting. Vietnam memiliki lingkungan gegrafis yang bervariasi, mulai dari pegunungan yang diselimuti hutan dingin di utara, dataran luas yang terbuka di Central Highlands (wilayah dataran tinggi di tengah-tengah Vietnam), hutan rimba di pedalaman dengan puncak pepohonan yang menjulang hingga tiga tingkat, rawa-rawa pantai berpermukaan padat, dan dataran yang selalu tergenang banjir di Delta Mekong.
Efektivitas Detasemen Special Forces
Efektivitas suatu detasemen SF kerap ditentukan oleh kepribadian anggotanya. Bila dalam suatu operasi oleh Kamp A dan aktivitas SF lainnya dapat petunjuk yang memiliki batas tertentu, tidak demikian halnya dengan operasi sehari-hari yang tidak memiliki doktrin resmi.
Kebijaksanaan, penggantian, upaya-upaya darurat yang kreatif, dan sifat banyak akal adalah hal biasa dan sudah menjadi standar. Memang banyak kesamaan antar-kamp, namun terdapat sangat banyak perbedaan dalam rutinitas.