"Selama ini aku selalu mengalah padamu. Engkau selalu merebut perhatian Ibu dalam segala hal. Aku tidak mempersoalkannya karena kita bersaudara kandung. Tapi rupanya kamu mempunyai hati yang culas. Suamiku pun tega kamu manfaatkan demi mempunyai keturunan! Dasar perempuan serakah, tidak punya hati nurani!" seru Mama dengan suara bergetar hebat.
KEMBALI KE ARTIKEL