Sastrawan semakin gencar untuk mengeluarkan karyanya, namun seakan keadaan politik yang mengharuskan mereka untuk menutup mulut. Sudah banyak sastrawan yang terperangkap di penjara akibat karyanya yang terlalu frontal mengkritisi politik pemerintah pada saat itu. Lantas bagaimana sastra dapat menjadi media untuk mengkritik kebijakan calon presiden di tengah politik yang semakin memanas?
KEMBALI KE ARTIKEL