Mohon tunggu...
KOMENTAR
Worklife

Worklife | Kegemukan: Antara Pengendalian dan Kesehatan

26 Januari 2025   07:27 Diperbarui: 27 Januari 2025   21:28 23 0
Worklife  |  Kegemukan: Antara Pengendalian Diri dan Kesehatan

DikToko
(Soetiyastoko)



Masalah kegemukan sering kali dianggap kompleks, padahal akar permasalahannya sangat sederhana: "buruknya pengendalian diri akibat nafsu makan yang tidak terkendali".


Ketika berat badan berlebih mulai menghadirkan masalah kesehatan, banyak orang menjadi panik.
Mereka berusaha mencari solusi ke sana kemari, bahkan rela mengeluarkan uang dalam jumlah besar untuk prosedur medis yang mahal, seperti sedot lemak atau operasi.


Padahal, inti dari permasalahan ini terletak pada niat dan disiplin untuk mengendalikan diri.


Pengendalian Nafsu Makan: Solusi Sederhana dengan Dampak Besar


Jika seseorang memiliki niat yang benar dan kuat untuk mengontrol nafsu makan, tubuh ideal dapat tercapai dalam waktu yang relatif singkat, sekitar tiga bulan saja.


Prinsipnya sederhana: makanlah sesuai kebutuhan tubuh dan aktivitas fisik yang dilakukan, seperti halnya mengisi bensin kendaraan. Jangan berlebihan hingga "luber", karena kelebihan asupan ini akan disimpan tubuh sebagai lemak.


Namun, banyak orang gagal memahami konsep ini. Akibatnya, mereka memilih jalan pintas yang sering kali mahal dan berisiko.


Padahal, pengendalian diri bukan hanya solusi termurah, tetapi juga langkah preventif untuk mencegah kegemukan dan penyakit-penyakit yang terkait dengannya.


Kegemukan dan Risiko Kesehatan

Kegemukan bukan sekadar masalah estetika, melainkan menjadi awal dari berbagai masalah kesehatan. Obesitas dapat memicu penyakit seperti diabetes, hipertensi, penyakit jantung, dan gangguan metabolisme lainnya.

Dengan demikian, kegemukan tidak boleh dianggap remeh. Ini adalah hasil dari buruknya manajemen diri dan mentalitas yang kalah oleh nafsu.

Kegemukan berpotensi besar dalam menurunkan produktivitas.


Perusahaan - perusahan yang tumbuh dengan baik  hampir selalu punya aturan tak tertulis: melarang karyawannya  kegemukan.

Ini bukan diskriminasi  tetapi menyangkut produktivitas dan hilangnya jam kerja karena penyakit yang terkait gangguan metabolisme akibat kegemukan.


Teladan dari Sejarah: Kepemimpinan dan Pengendalian Diri

Dalam sejarah Indonesia, terdapat dua tokoh militer dan polisu yang serius menyoroti pentingnya pengendalian diri, terkait postur tubuh.


Panglima ABRI Jenderal Jusuf, misalnya, pernah memerintahkan anggota militer yang kegemukan untuk segera melangsingkan badan. Alasannya jelas: kegemukan menghambat kelincahan dan membuat tentara lebih rentan dalam pertempuran.


Sementara itu, Jenderal Hoegeng, yang dikenal sebagai panglima polisi paling jujur dan tegas, juga menjadi teladan dalam menjaga postur tubuh yang ideal.


Beliau percaya bahwa fisik yang prima adalah bagian dari tanggung jawab profesi, terutama bagi aparat yang dituntut untuk gesit dan tanggap dalam menghadapi tugas fisik. Mereka wajib menjaga postur tubuh.


Perubahan Pola Hidup: Awali dengan Niat


Tidak sedikit orang yang merasa sulit untuk mengurangi berat badan, terutama setelah bertahun-tahun terbiasa dengan pola makan yang berlebihan.
Namun, perubahan selalu dimulai dari niat.

Sebagai contoh fakta, umat Muslim Indonesia, mampu berpuasa selama 13 jam di bulan Ramadan.

Berkat dorongan iman dan keyakinan bahwa ada ganjaran atas usaha tersebut, meskipun surga dan neraka tidak dapat dilihat atau dialami secara langsung.


Bahkan di bulan Ramadan, mereka yang kegemukan pun mampu berpuasa penuh  30 hari. Semua itu karena niat.


Jika motivasi yang sama diterapkan dalam mengatur pola makan, manfaatnya akan terasa secara langsung. Mulailah dengan mengurangi asupan nasi, gorengan, mie instan, dan makanan bersantan.


Dampaknya akan terlihat: tubuh menjadi lebih sehat, lebih percaya diri, dan aktivitas seperti berjalan kaki terasa lebih ringan.


Tips Praktis untuk Mengendalikan Nafsu Makan

Bagi yang sering merasa lapar meski sudah berolahraga, ada beberapa tips sederhana yang dapat membantu:


Perbanyak makan sayuran,  ini memberi rasa kenyang yang lebih lama.

-Pilihlah buah-buahan seperti pisang sebagai camilan sehat. Hindari kudapan kue atau makanan yang terbuat dari tepung apapun.


Minum banyak air sebelum atau saat makan untuk membantu perut lebih cepat kenyang.


Tetap konsisten berolahraga meskipun berat badan tidak turun seketika, karena proses ini membutuhkan waktu dan kedisiplinan.


Kesimpulan


Masalah kegemukan pada dasarnya berakar pada kurangnya pengendalian diri.


Ini menunjukkan perlunya perbaikan mentalitas dan manajemen diri yang lebih baik.


Kegemukan bukan hanya persoalan fisik, tetapi juga menjadi pemicu berbagai penyakit serius. Dengan niat yang kuat dan pola hidup sehat, tubuh ideal bukanlah hal yang mustahil untuk dicapai.


Saran


Sebagai makhluk yang diberi amanah untuk menjaga tubuh, manusia memiliki kewajiban untuk memelihara kesehatan dan mengendalikan nafsu.


Allah SWT berfirman dalam Al-Qur'an:
"Dan janganlah kamu menjatuhkan dirimu sendiri ke dalam kebinasaan." (QS. Al-Baqarah: 195).


Rasulullah SAW juga bersabda dalam hadis Qudsi:


"Tidak ada wadah yang diisi oleh anak Adam yang lebih buruk daripada perutnya. Cukuplah bagi anak Adam beberapa suap yang dapat menegakkan tulang punggungnya. Jika tidak bisa, maka sepertiga untuk makanan, sepertiga untuk minuman, dan sepertiga untuk nafas." (HR. Tirmidzi).


Dengan demikian, menjaga kesehatan dan mengendalikan nafsu makan adalah bagian dari tanggung jawab kita terhadap tubuh yang telah diamanahkan oleh Allah SWT.


Mulailah dengan niat yang kuat, pola makan yang sehat, dan disiplin dalam menjaga diri.


Yes !
Kamu bisa !

______

Pagedangan, BSD, Kab. Tangerang, Minggu, 26/01/2025 06:48:38
Cuaca redup, lampu ruang tengah batal dipadamkan.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun