Mohon tunggu...
KOMENTAR
Humaniora Pilihan

Psiko-Populer | Ikhlas itu Gratis, Dendam Itu Beban Itu Berat

3 Desember 2024   11:22 Diperbarui: 5 Desember 2024   00:25 154 1
  • Psiko-Populer  | (Bagian 1)  Ikhlas Itu Gratis, Dendam Itu Berat: Mengapa Kita Perlu Lepaskan Beban?

    DikToko
    (Soetiyastoko)


    Pernahkah Anda merasa seperti membawa karung beras 50 kg di pundak setiap kali melihat seseorang yang bikin hati Anda panas? Itulah dendam.

    Tidak terlihat, tapi bebannya luar biasa. Coba bayangkan seseorang sedang menikmati "me time" di mal, asyik jalan-jalan, tiba-tiba bertemu si dia, orang yang pernah "merobek" hati Anda. Seketika bahu jadi kaku, senyum hilang, dan kepala seperti mendidih.

    Padahal si dia mungkin lagi sibuk beli donat tanpa dosa.

    Bismillahir-rahmanir-rahiim

    Mari kita telusuri mengapa orang yang tidak ikhlas dan pendendam sering jadi "pemanggul beban berat" dan bagaimana cara keluar dari jebakan ini.


    ***

    Dampak Negatif dari Tidak Ikhlas dan Pendendam

    1. Tidak Tenang

    Dendam itu seperti memutar lagu galau sepanjang hari di kepala. Tidak bisa di-pause, tidak bisa di-skip. Anda akan terus dihantui "lagu dendam" yang bikin hati bergetar, tapi bukan karena cinta.


    2. Terbebani Saat Bertemu Orang yang Didendamkan

    Bertemu dengan orang yang Anda dendami seperti melihat mantan di kondangan. Mendadak semua makanan terasa hambar, dan Anda ingin segera menghilang.


    3. Sulit Mengatur Emosi

    Pendendam itu seperti panci presto tanpa katup. Sekali tekanan meningkat, bisa "meledak" kapan saja, seringnya di waktu yang salah.


    4. Sering Marah, Kecewa, dan Sedih

    Coba bayangkan, Anda seperti dispenser emosi yang terus menyalurkan air mata dan kemarahan. Tidak ada yang minum, tapi tetap saja keluar terus.


    5. Mudah Tersinggung

    Anda tahu telur mentah? Begitulah hati pendendam. Sedikit saja tersenggol, langsung pecah.


    6. Sulit Memaafkan dan Melupakan

    Pendendam terlatih untuk tidak lupa  atas suatu  masalah.
    11 , 12 - seperti aplikasi yang terus mengingatkan Anda tentang "kenangan pahit" setiap lima menit.
    Tidak ada tombol hapus, apalagi uninstall.


    7. Mudah Menyalahkan Orang Lain

    Kesalahan sekecil apapun dari orang lain jadi bahan bakar untuk marah. Bahkan kalau hujan turun, Anda bisa menyalahkan si "target dendam" karena tidak membawa payung untuk Anda.


    8. Mudah Memutus Hubungan Sosial

    Pendendam sering berakhir seperti Wi-Fi tanpa sinyal: tidak terkoneksi ke siapa-siapa.




    ***

    Cara Menghilangkan Sifat Dendam

    Sama sekali tidak mudah melepas dendam, kecuali bila sudah amat menyadari konsekuensi buruk menyimpan dendam.
    Sehimgga dihati tumbuh kesadaran, lalu bertekad berubah.


    1. Memaafkan dan Menerima dengan Lapang Dada

    Memaafkan itu seperti melepaskan balon helium. Anda tidak perlu memegangnya erat-erat. Lepaskan, biarkan terbang, dan nikmati kelegaan.


    2. Berpikir Positif

    Bayangkan semua kejadian buruk itu adalah "surat cinta dari Allah" untuk memperbaiki Anda.

    Kalau Anda bisa menerima itu, hidup jadi seperti taman bunga yang indah, penuh warna dan wangi.


    3. Introspeksi Diri

    Kadang kita lupa, bahwa mungkin saja kita juga pernah jadi tokoh antagonis di cerita orang lain. Jadi, introspeksi diri itu seperti membersihkan kaca mobil agar Anda bisa melihat jalan dengan jelas.


    4. Mendoakan Orang yang Menyakiti Kita

    Ini memang terdengar sulit, seperti minta singa menjadi vegetarian. Tapi percaya deh, mendoakan kebaikan untuk orang yang menyakiti Anda akan membuat hati lebih lapang.




    ***

    Kesimpulan

    Dendam itu seperti membawa karung penuh batu di perjalanan hidup.

    Seseorang mungkin terlihat baik-baik saja di luar, tapi di dalam, orang itu lelah dan kesakitan.

    Dengan memaafkan, berpikir positif, dan introspeksi, ybs. bisa membuang "batu" itu dan melangkah lebih ringan.


    ***

    Saran

    1. Jangan biarkan dendam merampas kebahagiaan Anda. Lepaskan, dan rasakan bagaimana dunia tiba-tiba jadi lebih cerah.


    2. Jika merasa sulit, cobalah konsultasi dengan orang yang dipercaya, atau luangkan waktu untuk bermuhasabah.


    3. Ingat, memaafkan tidak berarti Anda lemah. Itu justru tanda bahwa Anda lebih kuat daripada dendam yang mencoba menguasai hati Anda.



    Hidup hanya sekali, jangan dihabiskan dengan membawa beban yang tidak perlu. Ikhlaslah, dan seseorang akan merasa lebih bahagia tanpa alasan.


    ________

    Pagedangan, Selasa, 03/12/2024 09:50:31


KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun