Mohon tunggu...
KOMENTAR
Puisi

Puisi | Pelantang Sursu

6 November 2024   00:26 Diperbarui: 6 November 2024   00:36 38 1


Puisi  |  Pelantang Surau

DikToko
(Soetiyastoko)


Kehidupan  manusia  
itu lengkap,
sempurna.
Sesuai lakon
yang
ditakdirkan-Nya

Tak hanya kemudahan  kebahagiaan
pun
gelinjang kejang nikmat

Nyata-nya
Dia
sertakan pula
kesulitan - kepedihan
termasuk
duka - lara

Tak guna pongah
saat  di puncak tinggi.

Tak guna raungkan tangis berkepanjangan
merana,
putus asa
saat terlindas derita

Tiada faedah isakan ratap  
ketika  
fakta capaian
tak sesuai harapan
Gelincir
di palung  gelap
terdalam.

Buatlah jejak ringan dihari-harimu
usah berlebihan.
Gelagapan mabuk kepayang
Kendalikan emosi-mu,
cukup
dengan
Ikhlas dan sabar

Jika kau tak meletup-letup,
saat
bahagia atau duka,
maka  
kisah-mu
akan baik-baik saja,
tanpa
ironi
drama dan tragedi, ...

Lamat-lamat kudengar doa bangun tidur diucapkan lewat pelantang surau

(Guru-ku pesan, jangan buat keputusan saat emosi-mu tergolak senang - sedih   atau marah. Di saat seperti itu akal-mu sedang sembunyi di semak  hitam)

Kuulangi lagi kalimat-kalimat afirmasi itu di depan cermin
meja rias pengantinku.

-----------

Pagedangan, Kamis 09/11/2023 03:29:46

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun