DikToko
(Soetiyastoko)
Di depan warung makan sederhana yang berada di pinggir jalan berdebu, tampak seorang lelaki tua duduk termenung. Sesekali terbatuk.
Wajahnya yang keriput mengisyaratkan betapa banyak beban hidup yang ia pikul. Namanya Sulaeman Badil, sosok yang dahulu terpandang sebagai dosen di sebuah universitas ternama di kota itu.