Mohon tunggu...
KOMENTAR
Puisi Pilihan

Puisi | Sembab

3 November 2023   23:42 Diperbarui: 1 Desember 2023   03:29 111 2
Puisi  |  Sembab

Soetiyastoko

Ketika aku minta maaf,
mata-mu sembab

"Tak boleh-kah aku mengingatkanmu ?"

Wajah-mu sendu di kalimat itu

"Jika umur-mu bertambah, umur-ku pun tambah, .... "

Pipi-mu basah air-mata

"Kini dikau mudah tersinggung karena usia, aku pun tak beda, ...."

Lalu,

"Disisa hari kita, haruskah diam saja, tak saling ingatkan ketika ada yang salah ? Demi tidak bertengkar ?"

Aku hanya bisa diam
menatap matanya
yang memerah,
luka perasaan

Kudekati
kupeluk
kukecup pipinya,

Di-usapnya pelupuk-ku

"Yaa, .... Sekarang kumaafkan, marah-mu tadi, ...."

Dan, ....
dipeluknya aku

"Selamat, tidur , ... besok pagi kita main sama cucu, ..."

(Apel merah itu terlalu cepat di-unduh, meski keras habis juga, dalam gundah kuku - nyah pelan - pelan. Mungkin sang petani terdesak butuh uang, .... Kami ingin yang murah)

------

Pagedangan, BSD, Kamis, 10/08/2023 00:17:58
Catatan penggalan kebersamaan, ketika cucu datang berkunjung.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun