Mohon tunggu...
KOMENTAR
Puisi

Puisi | Duhai Dikau

13 Juni 2022   04:21 Diperbarui: 23 November 2022   21:07 138 3

Dikau,
jadi dikau-ku, ...

Duhai dikau,
aku tak bermaksud
lancang,
berkata vulgar

Ijin-kan-lah.
lava-rasa-ku
meleleh lembut, hangat
pelan-pelan

(Kini, terasa berat-nya menahan beban-tekan-harap. Ku-takut meletus dan terburai)

Sekali lagi,
jangan pergi
Jadi-lah dikau:
dikau-ku

(Aku tak berani lancang merayu, sebelum akad di depan Penghulu)

Hening dan sepi hanya berakhir,
bila
dikau angguk
setuju.


***

Tanda kenangan puluhan tahun lalu, membuatkan konsep surat-surat cinta-ranum, untuk teman-teman masa remaja-ku.

Adakah yang masih menyimpan-nya ?
Ingin kujadikan buku ! Berjudul, "Himpunan Surat Cinta Hijau Tosca Murid SmanSa Bogor 1972 - 1974"




KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun