Mohon tunggu...
KOMENTAR
Puisi Pilihan

Puisi | Bau Knalpot

28 Mei 2022   07:48 Diperbarui: 28 Mei 2022   07:49 286 1
Puisi  |  Bau Knalpot

Soetiyastoko

Kamu ngajak balikan ?
Setelah kau tinggalkan begitu saja
Setelah anak-anak kita jelang remaja
dan
terkenal,
setelah bisa cari uang

Apa kamu tak malu ?

Tidak !

Sudah begitu lama
kusendirian mengurus mereka
Tuhan, membuatku mampu
sampai di waktu ini
dan
baik-baik saja

Tidak ada untung-nya
menerima permintaan-mu
untuk balikan

Secara agama-pun
tak bisa dibenarkan,
sudah kau talak tiga
Sedang aku belum menikah lagi

Bukan-kah perempuan-perempuan-mu
lebih muda, lebih sexy
lebih manja
gelendoti-mu

Apa yang kau cari dari-ku
yang
kata-mu dulu:
bau knalpot !

Sudah !
Sana-turun !
Aku mau narik lagi !

(Blok M, Blok M, Blok M, ... ! Metromini itu meloncati beton pembatas jalan. Para penumpang diam saja. Sudah biasa, yang penting sampai dengan selamat. Meski bau keringat dan asap knalpot)


***

Secuil kenangan, duduk dibelakang kursi Bu Sopir, usai lari pagi seputar Monas.
Medio 2013

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun