Mohon tunggu...
KOMENTAR
Puisi

Puisi | Arus Pendek - Korslet

21 Mei 2022   03:00 Diperbarui: 21 Mei 2022   12:51 55 2
Puisi  |
Arus Pendek - Korslet

Soetiyastoko

Demi jiwa-jiwa yang sakit
Jangan pernah ikut terusik
Biarkan dan doa-kan
untuk
kesembuhan-nya


Sakit jiwa-nya, telah buat
segala
bagi-nya
terasa
menyakiti roh dan raga-nya


Kata-kata yang keluar
dari
mulut-nya
adalah
pantulan
yang dia rasa,
sebagai menyakiti dirinya, ...


Orang korslet seperti itu
bukan
untuk
kita
tanggapi


Agar  kita tak tertular
jiwa yang belangsak, ...


Dia bukan lawan tanding kita
Dia pasien yang rawan tularkan korslet-nya


Sukses orang lain,
baginya
sembilu
yang mengiris-iris,
pedih


Kegagalan orang lain, baginya
tak ubah-nya
seperti
dua tangkup
es krim nikmat
termahal
di
super market
Dia amat menyukai-nya


Demi kesembuhan
jiwa-jiwa yang sakit,
jangan pernah ditanggapi


Biarkan kata-katanya
yang
nylekit, ...
Nyinyirannya yang pahit
Celetukan dan cemooh-nya, rendahkan harkatnya sendiri


Biarkan,
bebaskan teriakan-nya
jangan beri tempat
memantul

(Jadikan pelajaran, untuk tidak  bertingkah seperti itu)


Semoga bisa sembuh, ...
Bagaimana pun, saudara kita juga


Kalau-pun tak kunjung sembuh,
kematian
sudah berjanji
sembuhkan
jiwa-jiwa sakit
yang
gemar
lontar-kan
sikap dan kalimat
gambaran jiwa-nya
yang penuh
tanda seru berpelantang


(Sekali lagi, doa-kan saja: "Yaa Allah, sembuhkanlah sakit jiwa-nya. Cegah-lah, jangan sampai menular kepada kami, pendukung NKRI & Pancasila" . Aamiin).

***

Ditulis di BSD - Kab. Tangerang, untuk menandai tanggal 20 Mei 2022.

Mari kita rawat kebersamaan dalam lingkup megah NKRI

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun