Mohon tunggu...
KOMENTAR
Puisi Pilihan

Puisi | Dahi-ku Dikecup Ibu

13 Februari 2022   02:30 Diperbarui: 13 Februari 2022   06:11 192 4
Puisi  | Dahi-ku Dikecup Ibu

Soetiyastoko

"Pujilah jua Tuhan-mu,
apapun keadaan-mu"

Sebuah kalimat dari ibu,
yaa, dari ibuku
yang melahirkan-ku

"Ketika kamu lucu
dan bau
atau saat menjerit wangi,
ibu tetap memeluk-mu,
sayangi-mu"

Disajikannya sarapan
untukku
lengkap dengan kasih-nya

Terkadang dalam orchestra rasa,
kali itu
hanya dengan kendang saja
iringi lidahku menari

"Anakku, Tuhan menyayangi-mu, lebih dari sayangnya ibu pada-mu"

Keringat didahiku, diusapnya

"Jika hari ini kau kecewa dan patah hati, Tuhan sedang dewasakan-mu. Ajarkan-mu untuk selalu bersyukur. Mengujimu untuk tetap tangguh"

Tutup gelas itu dibukanya
dan
kureguk hangatnya
kasih ibu

"Dia, sudah siapkan jodoh-cinta
setara dengan-mu, perbaik dirimu jika ingin-mu adalah yang terbaik"

Kucium tangannya
dipeluknya aku
dan
dahiku, dikecup ibu

"Kau boleh kecewa dan bersedih, tapi jangan lama-lama. Agar jodoh-mu tak menjauh"

Dilepasnya aku
dipintu pagar
sampai aku belok kanan
dan
senyum ibu
tak kulihat lagi

(Mungkin beliau masih termanggu disitu, doa-kan aku)



***


BPA-BSD, Tangerang, kabut mulai turun di sebuah kota besar tapi masih kabupaten, minggu 13 februari 2022

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun