Mohon tunggu...
KOMENTAR
Puisi

Puisi | Sembilan Detik 3

20 Januari 2022   01:13 Diperbarui: 22 Januari 2022   02:38 79 3
Puisi | Sembilan Detik  3

Soetiyastoko

Bukan hanya kataku
mereka-pun pendapatnya sama
dia,
memang luar biasa

Bagaimana, tidak
membayangkannya
melamunkannya,
aku tak berani

Dia,
memang bukan pualam
yang bisa pecah
juga bukan seringai seram

nyatanya
ketika bayangnya hadir
sembilan detik
senyum dikelopak mata-ku

aku
resah
gelisah,
tapi sama sekali tak pasrah

Kukejar
menembus tembok kamar
ketika bayang-mu
tinggalkan-ku

(Aku janji, bila besok diperjumpakan di kampus, akan kusapa dia dengan senyum cinta. Sekarang aku tidur dulu, kumpulkan tenaga dan keberanian, menatap matanya. Sembilan detik saja. Wahai Pemilik Cinta, kuatkanlah aku menanggung rasa).


***

Kabupaten Tangerang, BSD, Kamis 20 Januari 2022, pinggiran yang serasa metropolitan .

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun