Mohon tunggu...
KOMENTAR
Puisi

Puisi | Sembilan Detik 1

19 Januari 2022   00:34 Diperbarui: 22 Januari 2022   02:41 73 3
Puisi | Sembilan Detik 1

Soetiyastoko


Aah, kamu !
Mana mungkin menyebutmu
seperti itu
"gebetan"
terlalu vulgar dan kasar

Atau, ...
"cinta-ku"
"kekasih-ku"
terlalu lancang untukku
memanggilmu begitu

Aku sedang latihan,
target-ku
mampu menatap mata-mu
tanpa berkedip
sembilan detik saja

Dan, ...
kata-kata itu muncul
begitu saja,
aku tak sedang merayu-mu
lalui lirik-lirik ini

Kau,
sudah begitu dekat
lekat-erat di relung otak
entah,
tepatnya-dimananya

Walau
kalimat singkat-mu menepis
sebelum sembilan detik-ku
selesai
"kita, temenan saja ..."

Ada yang kusesali,
saat kau berlalu tinggalkan-ku
tak kutahan, untuk tegaskan
"... aku sungguh cinta ..."
maka kutitipkan pada angin

Jika kau
temukan debu-debu
bertuliskan rasaku-untukmu
itu benar dariku,
aku tak pandai merayu

***
Kabupaten Tangerang, Boulevard BSD Barat ,  Rabu dini hari 19 Januari 2022, dalam sebuah lintasan kelebat waktu.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun