Mohon tunggu...
KOMENTAR
Puisi

Hijau Telur Asin

7 September 2021   23:10 Diperbarui: 7 September 2021   23:12 222 1

Soetiyastoko


Bagaimana harus kutulis
rasaanku
ketika senyummu hilang
bibirmu pasi
kehilangan merah rona

dan ketika mulai
ucapkan kalimat-kalimat itu,
kau masih diroda-duamu
yang telur asin
bahkan mesinnya masih hidup,

"... kita sudahi dulu kedekatan kita,
ada yang tidak suka,
mengancam dan memfitnah ..."
"Bukankah kita akan memperjuangkannya ?"
"... bila benar
kita berjodoh,
pasti nanti akan bersama,
garis
telah ditetapkanNya ..."


Lalu
kau putar
tuas gas
tungganganmu
kopling masih kau tahan,
kulihat
ada yang mengalir
diantara kedipan mata
dan
pelan-pelan mulai menjauh

Sejenak menepi, menoleh,
untukku.
Lalu melaju
sejak itu
kita tak sempat bertemu.

Benar,
kau
yang tumbuh jadi kekasih,
bukanlah
jodohku.




Suatu ketika, di suatu tempat, dalam bingkai kenangan.


KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun