Mohon tunggu...
KOMENTAR
Cerpen

Mbah Wongso

29 November 2013   09:39 Diperbarui: 24 Juni 2015   04:32 177 0

Sore hari yang kurang enak disambut hujan rintik-rintik menambah sendu hati menusuk tulang tengkorak seorang nenek renta yang kurang beruntung. Di depan rumah reot terduduk sepi ibarat patung tanpa tujuan arah pandangannya. Sudah 15 tahun anak yang diasuhnya sewaktu kecil belum juga menampakkan batang hidungnya. Tanpa lelah dan rasa pasrah nenek menunggu dengan hati setia namun sedikit dongkol. Nenek yang biasa dipanggil dengan sebutan Mbah Wongso dan memang itu namanya sejak dulu yang diberikan oleh kedua orang tuanya. Di tengah kesibukan menunngu Mbah Wongso selalu menyempatkan membuat bebakaran, bukan bebakaran ikan maupun nasi bakar, Mbah Wongso menjual arang demi melanjutkan hidupnya. Mbah Wongso yang hidup sebatang kara dengan setia melakoni pekerjaan ini.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun