Ada pergulatan pikiran, emosi, hingga intrik, dikemas dalam dialog demi dialog, adegan demi adegan. Tak dapat ditampik, sekali lagi bahwa ini adalah film laga. Tak heran jika porsi satu laga ke laga lainnya, terasa jauh lebih besar dari sekadar pergulatan pikiran atau ide dalam bentuk drama tertentu atau dialog antarpemeran.
KEMBALI KE ARTIKEL