Sampai kereta yang sempat ramai dibicarakan tidak akan beroperasi lagi untuk jalur Jakarta-Bandung itu merangkak. Saya masih tekun pelototi Kompas. Karena sudah sore, dengan jam yang sudah melewati jam 17. Dalam jangka waktu sekitar 30, saya sudah tuntaskan membaca artikel tentang Wikileaks. Sebuah tulisan Seno Gumira Ajidarma. Ada juga catatan tentang film Indonesia. Liputan tentang tuak Medan dan Danau Toba. Catatan tentang Hawai sampai ke rubrik tentang anak. Terakhir, saya pelototi Mice yang menduda selepas tidak lagi bersama Benny yang tidak memiliki embel-embel Soeharto di ujung namanya.
Diam. Cuek. Hanya pelototi koran.
Selesai!
Berdiri. Selanjutnya melangkah ke kamar kecil. Sebuah kamar untuk buang air kecil yang benar-benar kecil, karena tubuhku saja yang kurus bisa terasa paling besar saat berada di kamar itu. Selesai menyimpan kembali baik-baik peralatan yang sudah membantu saya membuang air seni dari tubuh. Kembali ke bangku dan selanjutnya sibuk SMS-an dengan makhluk cantik yang tadi juga mengantar saya sampai ke peron. Makhluk yang bagi saya adalah yang terindah, mirip makhluk halus karena bisa merasuki hati saya (telenovela mode).