24 Juni 2010 14:06Diperbarui: 26 Juni 2015 15:18640
Setelah beberapa tahun mencoba jauhi televisi karena alasan anjuran seorang peneliti dalam salah satu buku yang pernah saya baca, dengan alasan bahwa televisi menghambat kelancaran otak dalam berpikir. Selama Piala Dunia berlangsung di Afrika Selatan, saya mencoba lebih ramah sedikit dengan televisi. Dalam arti, mencoba untuk izinkan mata dan mulut kerjasama. Kerjasama yang dimaksud, mata pelototi TV dan mulut melongo, mengeluh kadang-kadang disebabkan menonton sendiri secara 'tidak sengaja' ikut mengumpat oleh sebab iklan yang semakin tidak masuk akal, sampai dengan kaki pesepak bola gagal lesakkan si bundar ke gawang lawan.
Jixie mencari berita yang dekat dengan preferensi dan pilihan Anda. Kumpulan berita tersebut disajikan sebagai berita pilihan yang lebih sesuai dengan minat Anda.
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Akun Terverifikasi
Diberikan kepada Kompasianer aktif dan konsisten dalam membuat konten dan berinteraksi secara positif.