Mohon tunggu...
KOMENTAR
Sosbud

Cuih!

24 Agustus 2010   14:40 Diperbarui: 26 Juni 2015   13:45 137 0
[caption id="attachment_237692" align="alignleft" width="218" caption="Gbr: Photobucket.com"][/caption] Tuhan membuang banyak hal dalam tong-tong sampah. Entah karena tong itu bikinan Tuhan, maka banyak yang mengendus bau sampah seperti menghirup parfum dari surga, didekati bahkan dijilat! Bukan soal karena Tuhan tidak berikan hidung yang normal, maka kemudian banyak orang tidak bisa lagi bedakan bau sampah dengan bau parfum. Dalih yang dikemukakan, "Di hidungmu bau tengik, mungkin di hidungku tidak begitu!" Demikian ujarnya lengkap dengan alasan yang mengada-ada. Kesan yang mencuat, seolah-olah Tuhan silap sampai membuat sebagian hidung dari tanah surga dan yang lainnya dari cipratan selokan neraka. Memang, terkadang kejeniusan manusia bisa menyihir aroma dari tumpukan sampah dengan berbagai cara. Kadangkala, mata yang memang lebih suka memilih terlelap, beberapa saat bermimpi tentang sesuatu yang buruk, begitu terjaga, bangkai tikus sudah di sisi ranjangnya. Tetapi kemudian aroma bangkai tikus tak lagi menjadi sesuatu yang menjijikkan. Dan itu terjadi cuma karena di sisinya teronggok kitab suci. Kian hari, kian banyak manusia yang mengada-ada. Dan Anda jangan merasa tersinggung karena merasa bahwa kalimat dalam tulisan remeh ini adalah sindiran untuk Anda. Sebab yang sedang saya ungkit tak lebih tentang perut saya yang masih penuh dengan kotoran, tetapi kemudian merasa tinggi hati dan kemudian membiarkan diri dalam kebanggaan dan secara diam-diam merasa sudah sejajar dengan Tuhan. Nah, jika ke depan menemukan manusia seperti ini, jauhi saja. Sebab, nanti juga Tuhan akan tempatkan dalam tong sampah. Jika terus menerus berada di sisi saya, hanya membuat mata Anda silau dan nanti kesulitan membedakan aroma bangkai dengan harum bunga.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun