[caption id="attachment_156446" align="alignleft" width="300" caption="Bukan persoalan tegaknya bendera itu sebagai masalah, tetapi masalah yang bisa lahir lebih besar ketika bendera itu terus tegak"][/caption]
Mereka menjadi negara satu-satunya yang dilindungi oleh tangan tak terlihat, kendati kekejaman dan kelaliman terus mereka pertontonkan. Anggap saja itu sebagai statement kosong dari saya. Namun, saya hanya mencoba mengajak melihat peran Israel sejauh ini. Tidak perlu kita tuliskan, tetapi fakta begitu telanjang terkait arogansi yang sudah dipampangkan mereka. Apa yang sudah dilakukan Amerika sebagai sang adidaya? Nothing at all. Tidak ada! 2 November 1917. Inggris mencanangkan Deklarasi Balfour, yang dipandang pihak Yahudi dan Arab sebagai janji untuk mendirikan ”tanah air” bagi kaum Yahudi di Palestina (Wikipedia). Sekarang, mereka berhasil kentuti suara negara sekelas Amerika. Ini pertanda apa? Bahwa negara Amerika tidak bisa apa-apa, selain hanya menghirup kentut dari pantat negara adidaya sejati, Israel. Keberanian Israel mengangkangi Amerika menjadi sebuah indikator cukup jelas atas semua itu. Maka, meskipun tanpa kupasan terlalu jauh sekalipun, peluang Israel menduduki posisi sebagai negara adidaya pengganti Amerika. Apakah ini masalah? Nah, ini yang saya kira perlu diseriusi. Untuk sekarang, Amerika masih menjadi "The Foolish" atawa si Tolol di depan Amerika. Mereka (baca: Amerika) bakal tersadar kembali dengan 'kecerdasannya' saat Gedung Putih sudah bertaburan kotoran orang Yahudi Israel. Bagaimana itu bisa terjadi? Sederhana saja.
- Amerika menghormati Israel. Tidak perlu saya terangkan lagi alasan seperti apa saya berani katakan Amerika menghormati Israel. Saya hanya ingin katakan bahwa, sikap menghormati pada tingkatan hubungan personal mungkin menjadi hal yang positif. Namun harus diakui, penghormatan dari seseorang kepada orang lain tak jarang juga diterjemahkan berbeda oleh orang yang menerima penghormatan tersebut. Bisa jadi yang dihormati merasa benar-benar lebih tinggi daripada yang menghormati. Bisa juga, dengan sendirinya orang yang menghormati lalu termakan dengan keyakinan secara perlahan bahwa yang dihormatinya itu memang lebih tinggi darinya. Sampai kemudian membentuk mental sehingga yang dihormati lebih diberi ruang untuk bersuara daripada dirinya sendiri. Bahkan ketika disuruh apapun juga, menjadi hal yang sangat sulit untuk dibantah. Kemungkinan ini terbuka untuk Amerika dalam relasinya dengan Israel.
- Terdapat peran besar Yahudi dalam berdirinya negara Amerika. Kita bicara saja dari tingkat personal. Ketika misal Anda sedang mengalami sebuah musibah besar, dan itu menjadi penentu hidup mati anda, dan saya menolong Anda. Apakah Anda akan melupakan saya? Saya yakin, selain sapi pasti akan tahu etika balas budi.
KEMBALI KE ARTIKEL