[caption id="attachment_130877" align="alignleft" width="300" caption="Semangat mereka menyala"][/caption]
Terasa tidak berperikemanusian. Tidak ada respek. Sama sekali tidak menyiratkan penghargaan terhadap lelaki dan perempuan yang terpaksa mengais rezeki di luar negeri. Perasaan demikian bisa muncul jika hanya melihat judul saja dari tulisan ini. Karena konotasinya bisa menjadi sebuah kesimpulan bahwa TKI tidak dibutuhkan. Tapi, tunggu dulu, saya mau bicara selagi masih bisa. Agar tidak ada luka dan ini juga tidak dipandang sekedar canda. Melainkan sebuah bentuk keterharuan anak negeri yang masih berkesempatan untuk menetap di Nusantara yang begitu indah ini. Iya, keterharuan yang begitu besar atas mereka yang berjiwa pejuang dan dihargai hanya dengan sebuah gelar: TKI. Sekaligus rasa miris, karena lepas dipercaya atau tidak, diakui atau tidak, masih banyak masyarakat yang memandang sebelah mata atas keberadaan para pejuang devisa itu. Padahal mereka keluar negeri acap harus bermandi airmata. Mengutip istilah Rustan Ambo Asse, mereka kerap dipersepsikan sebagai masyarakat kasta sudra, kasta terendah dalam sistem kasta Hindu.
KEMBALI KE ARTIKEL