Mohon tunggu...
KOMENTAR
Lyfe

Kisah Pilu Perceraian Dwiki dan Inge

18 November 2009   09:04 Diperbarui: 26 Juni 2015   19:17 1281 0
[caption id="attachment_26914" align="alignleft" width="300" caption="Inge (ditengah-tengah), Mbak Mariska dan Cindy. Poto diambil tanpa izin. dari siaran langsung salah satu stasiun televisi yang tidak pernah terkenal"][/caption] "Halo, Zul, musibah!!!" Terdengar suara mendesah-desah seperti suara pengantin baru. "Apa? Musibah? Kenapa?" "Inge dan Dwiki..." "Kenapa Inge dengan Mas Dwiki?" "Mereka...mereka cerai, Zul!!!" Terdengar diseberang sana, lewat selulerku Bang Andy Syoekry Amal terisak. Pilu, syahdu. Makin lama isak tangis Bang Andy makin deras. Dalam hati aku nyeletuk sendiri,"wah, Ksatria Baja Hitam bisa nangis juga." Sejurus kemudian, sepertinya dari arah belakang Bang Andy "Bang, sudah nyetrika belum. Kita suruh untuk nyetrika malah nangis-nangis lagi!!!" Terdengar suara agak bernada hardikan. "Habis nyetrika jangan lupa tuh mandiin anak-anak." Tak lama malah terdengar suara bayi nangis. "Papa..pa.papa." Tapi suaranya seperti suara orang sudah berkepala empat."Firman...nasibmu, Nak. Memiliki Izzah sebagai Ibu. Tapi ini semua Papa lakukan karena sangat mencintai ibumu itu." Dalam penglihatanku Bang Andy beranjak ke sebuah benda, sepertinya ayunan bayi. Untung juga Bang Andy tidak mematikan handphone-nya. Sehingga aku bisa merekam aktifitas seorang Ksatria Baja Hitam kalo lagi di rumah. Seperti gaya seorang anggota KPK, meski hanya lewat suara-suara yang tertangkap handphone. "Firman, kamu tabah ya, dengan kumis yang harus tumbuh lebih cepat dari usiamu ini. Papa yakin, kelak kau bisa punya istri lebih dari 2, Nak." Suaranya terlihat serak-serak basah, seperti penyanyi dangdut, Inul Daratista. Aku masih terus merekam apa yang terjadi, lewat suara-suara yang terdengar lewat handphone Bang Andy yang belum dimatikan juga. Tadi sempet terpikir biar saja aku yang matikan, tapi biarlah,"kan dengan begini, pahala mengalir ke Bang Andy yang sudah bergelimang dosa, oh" Pikirku dengan irama doa.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun