[caption id="attachment_118528" align="alignleft" width="300" caption="Wahai rakyatku, cuma tetes airmata yang keluar untukmu, dariku. Rakyat yang juga sepertimu (Gbr: Kompas.com)"][/caption]
Persis saat makan siang, televisi di warung nasi yang kusinggahi memperlihatkan wajah-wajah beringas berhadapan dengan rakyat kecil. Dengan nasi yang masih kukunyah di dalam mulut, saya hanya bisa ngedumel,"kenapa menghadapi rakyat harus seperti penjajah berhadapan dengan masyarakat jajahan?" Tentu, suara kekesalan saya itu tidak didengar oleh siapa-siapa.
KEMBALI KE ARTIKEL