Sebelumnya harus ditegaskan, yang dimaksudkan secara riil bukanlah partai Islam, melainkan partai yang kebetulan berbasis massa Islam. Kenapa? Karena naif menyebut partainya Islam yang notabene sebagai agama yang bersih, sementara korupsi hingga hal-hal cabul tak beda dengan partai tanpa embel-embel Islam. Melihat jelas hal itu penting, jika ingin menanyakan, bagaimana peluang partai yang membawa embel-embel Islam pada pemilihan presiden mendatang?