Swiss merupakan negara kecil namun memiliki pesonaalam yang menakjubkan, sehingga tidak salah kalau negara ini menjadi salah satu tujuan wisata kelas dunia. Sungguh beruntung kami sebagai penerima beasiswa dari pemerintah Swiss (ESKAS), karena setiap bulannya kami disuguhi program wisata rutin. Seperti halnya hari ini. Kami diajak jalan-jalan mengenali kota atau disebut dengan Altstadtrundgang. Tidak hanya jalan-jalan di kota, melainkan lengkap dengan pemandu wisata yang memberikan informasi-informasi penting seputar kota bagi kami. Tampaknya program seperti ini telah menjadi rutinitas setiap tahun bagi ESKAS.
Sabtu ini kami berkumpul di depan Tourist Information Center yang berada di dalam kawasan Bahnhof. Pukul 13.00 semua peserta telah datang. Memang tidak semua penerima beasiswa mengikuti program ini. Kami hanya bersebelas ditambah dengan Miss Fallahi dan seorang pemandu wisata yang bernama Maja Floess. Maja pertama-tama membagikan peta kota Bern kepada kami, lalu dia sambil menyapa bertanya pada kami tentang bahasa yang kami kuasai. Pemanduan dilakukan dalam dua bahasa, yaitu bahasa Inggris dan bahasa Jerman.
Route diawali dari depan gerbang Bern Bahnhof. Stasiun ini selesai dibangun tahun yang lalu. Di depannya terdapat bangunan-bangunan lama yang masih terpelihara. Tidak heran kalau Bern sejak tahun 1983 merupakan kota warisan dunia menurut UNESCO, karena kota ini masih memelihara tata kota yang telah ada sejak abad pertengahan.
Dari sana kami melanjutkan perjalanan ke sebuah tempat tempat berdirinya menara jam atau yang disebut dengan Zytglogge.
Tidak jauh dari sana, kami kemudian menuju sebuah menara yang menggambarkan kekuatan manusia dengan mengalahkan singa, siapa lagi tokoh tersebut kalau bukan Samson.
Dulu di tempat itu Einstein pernah tinggal. Tidak jauh dari sana kami menuju ke sebuah gereja protestan tua bernama das Berner Munster. Perjalanan kami lanjutkan ke Rosengarten. Di tempat ini kami bisa melihat berbagai macam bunga mawar dari berbagai negara. Orang biasanya datang ke sini untuk melepaskan penat dengan makan dan minum di taman. Ada juga arena bermain untuk anak-anak. Terakhir kami melihat gedung Rathaus, kalau dibandingkan dengan gedung Rathaus yang pernah kukunjungi di Jerman tidak begitu spesial gedungnya.