Mohon tunggu...
KOMENTAR
Olahraga

Yunus Nusi (KPSI) vs Tondo Widodo (PSSI)

22 Februari 2012   12:25 Diperbarui: 25 Juni 2015   19:19 1525 1
"Kalau KPSI menggelar KLB tanggal 21 Maret, khawatir terlambat menyerahkan laporan ke AFC dan FiFA. Karena FIFA memberikan batas waktu sampai 22 Maret jika PSSI tidak mau dikenakan sanksi dari FIFA," jelas Yunus.
"FIFA minta peserta KLB itu berdasarkan hasil kongres di Bali dan Solo. Karena yang diakui perserta itu. Bukan peserta klub-klub di IPL," tegas Yunus.
"Logikanya tim Persipura yang kini bermain di Liga Champions Asia diakui oleh AFC dan FIFA. Persipura juara ISL musim lalu. Sekarang Persipura menjadi peserta di kompetisi ISL dan itu diakui oleh AFC dan FIFA," jelas Yunus Nusi,
"Justru itu yang menjadi keuntungan buat KPSI. Dan itu sebenanya merugikan PSSI sendiri. Karena peserta yang diundang tidak sesuai hasil kongres di Bali dan Solo," kata Yunus.
"Perlu dicatat, bahwa anggota PSSI itu adalah klub yang sedang mengikuti kompetisi resmi dibawah naungan PSSI, bukan di bawah naungan kelompok lain," ungkap Tondo Widodo ditemui di Sekretariat PSSI, Rabu petang (22/2/2012).

Tondo mengatakan hal itu bukan tanpa dasar, mantan Humas Merpati Nusantara itu lantas menunjukkan buka statuta FIFA dan membuka pasal 23.

"Jelas dalam pasal 23 penutup disebutkan klub-klub teratas sebagaimana dinyatakan pada ayat 1 huruf b sampai huruf e harus berdasarkan peringkat akhir dari kompetisi nasional tahun berlangsung. Itu artinya, klub di luar PSSI bukan lagi anggota PSSI," papar Tondo Widodo.

Dijelaskan lagi oleh Tondo, dari Indonesia Premier League (IPL) hingga Divisi III adalah anggota PSSI yang berkompetisi di bawah PSSI tahun ini.

"Itu semua sudah sesuai dengan statuta pasal 23 ayat 1 dan 2, jadi tidak ada pelanggaran statuta apapun kalau memang ada yang menyatakan tidak mengundang klub ISL adalah pelanggaran statuta," katanya.

Jika ada yang mengatakan PSSI melanggar statuta kongres Bali dan Solo maka orang itu bisa saja pura-pura bodoh atau memang bodoh nyatanya.

"Apalagi ada yang mengatakan bahwa ISL itu sudah diakui AFC dan FIFA. Ini sudah kelewatan, ini harus diwaspadai karena ini akan merusak tatanan sepakbola nasional," jelas Tondo Widodo.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun