Banyak yang menganggap bahwa kaum muda sekarang ini bersikap antipati terhadap kegiatan politik. Mereka termasuk golongan pemilih pemula yang tidak sedikit jumlahnya. Artinya pemilih pemula yang sebagian besar golongan Pelajar (SMA) dan Mahasiswa.
Lalu, apakah mahasiswa atau pelajar ini terdaftar dalam DPT? iya, mereka terdaftar dalam DPT tetapi di daerah asal mereka tinggal. Yang terjadi nantinya pada pelaksanaan Pemilu 2014 baik Legislatif dan Presiden, banyak orang-orang yang terpaksa Golput.
Harus diakui bahwa, kebanyakan mahasiswa di Indonesia menjadi 'anak kos' yang artinya tidak semuanya tinggal dan menetap di daerah asalnya. Tidak sedikit yang lintas pulau untuk menempuh pendidikan. Dorongan dari pemerintah agar tidak Golput, dari pandangan saya ternyata belum menjangkau kalangan ini.
Yaitu kalangan pemilih pemula yang berstatus mahasiswa terdaftar dalam DPT tetapi mengalami kesulitan untuk memberikan hak pilihnya.
Padahal sebenarnya, surat suara untuk kalangan ini telah disediakan di daerah asal dimana dia terdaftar sebagai DPT. Lalu, terjadi lagi pemborosan anggaran? ternyata masalahanya begitu kompleks.
Solusi yang bisa ditawarkan kepada pemerintah, bahwa para pemilih pemula ini harus terakomodasi. Mereka harus di data khusus, KPU dapat bekerja sama dengan kampus-kampus dan membuat Tempat Pemngutan Suara (TPS) dekat dengan kampus tanpa melibatkan mahasiswa terhadap kegiatan politik praktis. Tetapi bagaimanapun juga, mahasiswa harus terlibat dan berkontribusi untuk menjadikan negara ini lebih baik. Salah satunya dengan ikut Pemilu.
*Ditulis oleh mahasiswa yang tidak menginginkan "Golput Terpaksa"