Mohon tunggu...
KOMENTAR
Inovasi

Kesimpulan 3 Puisi di Hari Fiksi Kompasiana

9 Maret 2011   19:01 Diperbarui: 26 Juni 2015   07:55 1877 20
Sebelumnya saya ingin katakan, saya memberi kesimpulan 3 puisi di ajang "harifiksikompasiana", sebagai "PEMBACA" bukan sebagai stastrawati atau apa pun itu yang mempunyai ilmu sastra tinggi dibandingkan saya. Memang banyak puisi-puisi yang hadir di acara ini, tetapi saya tidak puas, tetapi juga saya senang luar biasa karena para kompasianer turut menuangkan tulisan-tulisannya di harifiksikompasiana. Ada 3 puisi yang menarik perhatian saya, yaitu: "Menoreh Dalam Kalbu", "Dalang Dalam Wayang" dan "Kisah Kita Dari Gelas-gelas Kosong".

Pertama, "Menoreh Dalam Kalbu" karya HM Zwan.

Terus terang saya mendapatkan puisi ini setelah 3 hari usai harifiksikompasiana. Bagi saya puisi ini yang paling menyentuh saya. Loh, berarti saya tidak subjektif dunk. biarkan yah.hehhe..

Puisi ini penuh sayatan kepedihan yang diterka-terka oleh pihak pertama ("Aku").  Perih tapi begitu asyik dinikmati untuk membaca "Menoreh dalam Hati" dan juga pemilihan kata yang sederhana tapi hasilnya memuaskan.

-Bait pertama: Bait yang sangat baik- pengungkapan rasa, ketajaman penghayatan.

-Bait kedua: Ada berapa kalimat yang tidak perlu dijabarkan lagi,

Bait-bait tak lagi sempurna

Satu kata tak bermakna

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun