Dalam jumpa pers bulanan kemarin, Senin (01/10) lalu, Kepala BPS Kalimantan Selatan - Dyah Utami menjabarkan adanya perubahan pola konsumsi di bulan September lalu, yang akhirnya berdampak pada deflasi. Di mana tingkat deflasi di Kota Banjarmasin mencapai 0,05%, sedangkan di Kota Tanjung sebesar 0,28%. Deflasi di Kota Banjarmasin pada bulan lalu disebabkan adanya penurunan indeks harga pada kelompok bahan makanan, yang mencapai 1,15%. Seperti daging dan telur ayam ras, semangka serta Ikan Papuyu. Sementara di Kota Tanjung, deflasi terjadi akibat turunnya harga cabai rawit, tomat sayur dan bawang merah.
Ia menambahkan, berdasarkan data BPS RI, deflasi juga terjadi di sebagian besar kota indikator IHK di Indonesia. Dari 82 kota yang dilakukan perhitungan, 66 kota di antaranya mengalami deflasi seperti Tegal - Jawa Tengah dan Singkawang - Kalimantan Barat, sedangkan 16 sisanya mengalami inflasi seperti Kota Bengkulu dan Bungo - Jambi.