Bila senyuman taburan bintang dan langit-langit mega-meganya, tiada air mata merembes. Sejatinya embun mengguyur nurani, rasa sejuk membungkus. Damai malamku, semua gelisah sirna dimangsa kesetiaan. Meski yang menjajah musim itu kerinduan deras terpancar saban malam, dan kala-kala membekap wajah mentari.
KEMBALI KE ARTIKEL