Matahari hampir mecium ubun-ubun, ketika bersamaan disambut manis Sarkem. Langsung dipapah senyumnya yang paham nyanyian perutku. Lodeh oseng gudeg dan nasih putih saling membahu, menghapus haru-biru gelora duka, dalam rentang seperempat hari hampa kasih sayang.
KEMBALI KE ARTIKEL