Di sebuah kota kecil yang tenang, ada seorang gadis bernama Arika. Setiap hari, ia duduk di pinggir jendela rumahnya yang sederhana, menatap hujan yang turun dengan perlahan, sembari jari-jarinya menari-nari di atas piano tua milik neneknya. Piano itu sudah usang, tetapi bagi Arika, itu adalah harta yang tak ternilai harganya.
KEMBALI KE ARTIKEL