Jika saja tidak takut Bapak murka, tentu saya akan dengan senang hati membunuh burungnya. Saya seringkali membayangkan menelikung leher burung yang panjang dan berbulu tebal itu kemudian mengguriskan pisau maha tajam. Sedikit demi sedikit hingga burung itu muntah di tangan saya, kalau perlu sampai muntah darah.