Mohon tunggu...
KOMENTAR
Ilmu Sosbud

Teori Emosional Intelligence Menurut Daniel Goleman

13 November 2024   07:14 Diperbarui: 13 November 2024   07:16 29 1
Daniel Goleman, seorang psikolog dan penulis, memperkenalkan konsep Emotional Intelligence (EI) atau Kecerdasan Emosional pada tahun 1995 melalui bukunya Emotional Intelligence: Why It Can Matter More Than IQ. Teorinya menekankan bahwa kecerdasan emosional adalah kemampuan seseorang untuk memahami dan mengelola emosi---baik emosi dirinya sendiri maupun emosi orang lain---yang sangat berpengaruh dalam kehidupan pribadi dan profesional.

Goleman menguraikan kecerdasan emosional ke dalam lima komponen utama:

1. Kesadaran Diri (Self-Awareness)
Kemampuan untuk mengenali dan memahami emosi diri sendiri serta pengaruhnya terhadap pikiran, tindakan, dan keputusan. Kesadaran diri memungkinkan seseorang menyadari kekuatan dan kelemahannya secara jujur.


2. Pengendalian Diri (Self-Regulation)
Kemampuan untuk mengendalikan atau mengelola emosi negatif, seperti marah atau frustrasi, dan menanggapinya dengan cara yang sehat. Ini membantu dalam menjaga kestabilan emosi dan membuat keputusan yang rasional.


3. Motivasi (Motivation)
Dorongan internal untuk mencapai tujuan, melampaui kesulitan, dan memiliki sikap optimis. Orang yang termotivasi cenderung fokus pada hasil jangka panjang daripada kepuasan instan.


4. Empati (Empathy)
Kemampuan untuk memahami perasaan dan kebutuhan orang lain, serta memberikan respon yang sesuai. Empati penting untuk membangun hubungan interpersonal yang baik dan mengurangi konflik.


5. Keterampilan Sosial (Social Skills)
Kemampuan untuk berkomunikasi dengan efektif, bekerja sama, dan membangun hubungan positif. Orang dengan keterampilan sosial yang baik biasanya dapat mengatasi konflik dengan lebih baik, memimpin dengan efektif, dan menciptakan lingkungan yang suportif.



Menurut Goleman, kecerdasan emosional memainkan peran besar dalam kesuksesan seseorang, bahkan lebih penting dari kecerdasan intelektual (IQ) dalam banyak konteks, khususnya dalam hubungan kerja, kepemimpinan, dan manajemen diri.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun