sejenak saya berpikir, ok mungkin memang begitu aturan disini. Saya sebagai warga baru tentu harus ikut aturan yang ada. Kesadaran ini membuat saya akhirnya "berkelanana" dulu membaca baca postingan yang sudah ada disini, memberi komentar2 untuk postingan dengan tema yang menarik bagi saya.
Lucunya ternyata saya menemukan banyak sekali postingan yang bicara tentang tuhan disini, baik itu dalam bentuk perenungan maupun dalam bentuk lainnya. Lalu saya berpikir, apakah yang terjadi? tuhan dan agama bukankah sebuah kesatuan yang lekat satu sama lainnya? bukankah tiada satupun agama yang tidak memiliki tuhannya? sebegitu sensitifkah tema agama bagi masyarakat kita, dibanding tema tuhan itu sendiri, sehingga kompasiana harus memilah dan memilih tulisan yang masuk untuk tidak berbau keagamaan?
Pikiran terdalam lainnya yang sangat menggelitik saya adalah tentang power of religion itu sendiri dalam masyarakat. Di dunia luar sana (bukan internet) fenomena ini memang ada. bahwa agama itu sendiri telah menjadi "tuhan", bahkan mengalahkan pamor tuhan itu sendiri. tuhan yang menjadi tokoh utama di dalam teks teks suci agama. Agama menjadi lebih menakutkan ketika dibahas, lebih berpotensi menjadi pemicu konflik. orang2 akan lebih menerima ketika tuhan dibicarakan dan dipertanyakan keabsahannya, dibanding substansi agama itu sendiri. Bahkan negarapun lebih takut pada isu Agama daripada isu Tuhan.
Kenapa bisa begitu?
Apakah memang bagi umat beragama keberadaan agama itu sendiri jauh lebih penting dibanding tuhan itu sendiri? bukankah dalam agama semuanya bermuara pada bentuk2 ketuhanan? firman tuhan, aturan tuhan, larangan tuhan, anjuran tuhan, yang disukai tuhan yang dibenci tuhan, etc...etc...etc...semua tentang tuhan. Atau apakah telah terjadi pergeseran dimana agama itu telah menjadi tuhan bagi dirinya sendiri?
~S~