Disinilah sering terjadi salah pengertian, seorang introvert juga bisa bersosialisasi secara aktif seperti halnya extrovert, menjadi periang dan aktif, namun biasanya setelah itu mereka membutuhkan waktu dan privacy untuk menenangkan dan me-recharge dirinya kembali. Sedangkan orang ekstrovert secara umum memang lebih aktif dan periang dan jarang membutuhkan waktu sendiri untuk me-recharge energi mereka sebab datangnya memang dari lingkungan sekitar mereka sendiri.
Pandangan seorang ekstrovert terhadap introvert pun sering keliru. Introvert cenderung dianggap pemurung dan suka berpikir negatif. Hal ini dikarenakan menurut cara pandang ekstrovert, perilaku seorang introvert adalah refleksi dari sikap yang akan mereka lakukan disaat mereka sedang mengalami situasi yg berat, mendapatkan masalah-masalah baik dari diri sendiri maupun lingkungan sosial. Sementara bagi sesama introvert, sikap seperti itu adalah sikap yang biasa saja, karena mereka sendiri tahu jelas bahwa mereka baik-baik saja. Introvert lebih memilih solving problems by their own dan akan masuk ke dalam interaksi sosial jika bahasannya santai dan menyenangkan.
Seorang ekstrovert lebih cenderung mudah dikenali karena dapat terlihat dari bagaimana mereka bersosialisasi dengan lingkungan sekitar mereka. Tapi mengenali seorang introvert cenderung lebih sulit sebab seorang ekstrovert pun seperti yang dijelaskan sebelumnya akan cenderung bersikap seperti introvert disaat mereka mengalami masalah berat dan membutuhkan waktu sendiri. Jadi membutuhkan pendekatan yg berbeda dari biasanya kita mendekati seseorang, introvert cenderung tertutup, sulit diajak terbuka mengenai sesuatu, jarang bicara dengan sembarangan orang dan memahami karakter lawan bicaranya terlebih dahulu. Karena itu memerlukan langkah-langkah, frekuensi yang continu untuk berkomunikasi dan tentunya juga waktu untuk mengenal dan mendekati introverts.
And i can tell you this, introverts can also be a great person to connect with. :D