Sebagai olahraga yang dicintai dan digemari rakyat Indonesia, seharusnya sepak bola dapat dijadikan "alat" untuk membantu mencerdaskan kehidupan bangsa, di saat pendidikan Indonesia terus terpuruk. Miris, menyedihkan, memprihatinkan, ternyata ada, yang justru menjadikan sepak bola, "alat" untuk mewujudkan ambisi pribadi/kelompok/golongan dengan memberikan contoh buruk "pendidikan", yaitu membela dan membenarkan perbuatan yang salah dan buruk: "Murid boleh melawan/menentang/mengatur Guru=Pelatih". Caranya, jauh dari adab.