Timnas Indonesia U-19 vs Timor Leste U-19 di laga terakhir Grup A Piala AFF U-19 2024 yang digelar di Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya, pada Selasa (23/7/2024) kick off pukul 19.30 WIB sesuai prediksi. Garuda Nusantara julukan Timnas Indonesia U-19 meraih kemenangan besar dengan skor 6-2. Kendati menang besar, selain laga di fase Grup semua lawan, sudah saya sebut, kualitasnya di bawah level anak asuh Indra Sjafri, dan faktanya benar dan terbukti. Filipina dicukur 6-0. Kamboja 2-0. Dan, Timur Leste 6-2.
Khusus di laga ketiga, akhirnya publik sepak bola nasional dapat menyaksikan 22 pemain skuat Garuda tampil. Minus satu penjaga gawang yang belum sempat diturunkan dari total 23 pemain yang daftarkan dalam event ini.
8 pemain sesuai standar
Setelah menyaksikan tiga laga, dan 22 pemain diberikan kesempatan unjuk gigi turun bermain, maaf, untuk ukuran sebuah Timnas, saya hanya mencatat sekitar 8 pemain yang memenuhi standar rapor teknik, intelegensi, personality, dan speed (TIPS) untuk sekelas Timnas.
Sekitar 8 pemain itu, mumpuni dalam T, I, P, dan S. Tetapi selebihnya masih lemah dalam I dan P.
Atas kondisi tersebut, bukan pekerjaan mudah bagi Indra Sjafri dan anak asuhnya saat nanti berlaga di semi final. Pasalnya, Indra tentu sudah tahu mana 11 pemain terbaik. Tetapi dari catatan saya, dari 11 pemain yang akan dipilih Indra, pasti di dalamnya akan disertakan 3 pemain yang masih lemah I dan P, sebab sesuai catatan saya, hanya ada 8 pemain yang sementara dari hasil 3 laga lulus I dan P-nya.
Saya juga berharap, publik sepak bola nasional jangan terlalu berekspetasi tinggi, karena kondisi pemain yang kini ada di skuat U-19 memang masih banyak yang belum sesuai harapan.
Namun demikian, dengan kelemahan dan kelebihan masing-masing pemain sesuai catatan Indra Sjafri, semoga pedagogi ala Indra, dapat menyembuhkan pemain-pemain yang masih lemah I dan P sebelum laga semi final berlangsung.
Sebagai catatan akhir fase Grup, meski versus Timor Leste mampu mencetak 6 gol. Kemasukan 2 gol adalah hasil dari produk kelemahan I dan P pemain. Selain kemasukan 2 gol adalah hasil dari lemahnya I dan P beberapa pemain, sepanjang laga, pemain-pemain yang lemah I dan P pun berulang kali membuat kesalahan elementer yang membahayakan gawang Indonesia mau pun membuat peluang mencetak gol gagal, karena tetap ada yang egois dan individualis.