Akibatnya, bukannya bersatu melawan virus corona, akibat berbagai persoalan virus corona, malah membikin masyarakat tetap berseteru, sebab ingin ikut tampil menjadi pahlawan, mau menang sendiri, dan merasa pintar sendiri. Inilah kelemahan mendasar keterampilan berbahasa masyarakat Indonesia.
KEMBALI KE ARTIKEL