Pemerintah pun mencari solusi untuk mengatasinya. Berbagai alternatif perangkat belajar. Misalnya dengan menggunakan platform Google Classroom atau Google Kelas.
Classroom dapat digunakan baik di komputer, ponsel Android, iPhone ataupun tablet iPad. "Dengan Classroom, pengajar dapat membuat kelas, mendistribusikan tugas, memberi nilai, mengirim masukan, dan melihat semuanya di satu tempat," begitu definisi Google.
Classroom adalah layanan yang ideal untuk guru dan murid jika ingin belajar secara jarak jauh. Atau bisa juga untuk orang tua yang ingin mengajari anaknya secara fun. Maka dari itu Kementerian Komunikasi dan Informatika sebagai pihak yang bertanggung jawab telah menyelenggarakan webinar yakni Literasi Digital dengan mengusung tema:"Belajar Asik dengan Google Classroom."
Sebagai Key Opinion Leader, Desra S.Hum, saat menjadi narasumber webinar dengan tema"Belajar Asik dengan Google Classroom"yang diselenggarakan Kementrian Komunikasi dan Informatika, Rabu (29/6/2022) mengajak kita untuk mengetahui lebih dalam Google Classroom.
"Pada masa pandemi kita dituntut berkomunikasi secara digital seperti pembelajaran online, walaupun secara online kita tetap harus memiliki digital culture atau budaya komunikasi digital yang positif," kata Desra S.Hum.
Lebih lanjut diuraikan, digital culture adalah budaya diruang digital yang terbentuk di zaman modern seperti sekarang dengan mengikuti perkembangan internet yang bersifat mempermudah proses dan cara pengerjaan dengan perangkat-perangkat yang mempermudah berbagai urusan seperti dengan adanya zoom, google classroom untuk media pembelajaran.
Ia menambahkan pada akhir pemaparan materinya bahwa, diruang digital kita perlu mengedepankan digital culture yang mengacu kepada Pancasila dan Bhineka Tunggal Ika serta dalam digitalisasi budaya bisa dilakukan dalam pembelajaran online, salah satunya menggunakan media Google Classroom.*Â