Mohon tunggu...
KOMENTAR
Diary Pilihan

Wag's Grast 30

28 Mei 2022   21:37 Diperbarui: 28 Mei 2022   21:41 352 2
WAKTU terus berjalan. Sejauh hampir 40 tahun. Seiring putaran roda kehidupan. Tentu banyak perubahan yang terjadi. Bukan hanya fisik. Tapi juga lingkungan, sosial, dan budaya.

Satu hal tiba-tiba membuncah. Kerinduan akan teman-teman lama. Teman seangkatan SMU 30 Jakarta. Sejak lulus tahun 1988, saya tak pernah bertemu. Hingga saat ini. Benar-benar lost contact.

Dalam tiga hari terakhir, saya memanjat facebook (FB). Tapi, lupa password. Maklum, saya sudah meninggalkan dunia maya. Sekitar 10 tahun yang lalu. Pasif.

Dulu, saya 'dipaksa' punya FB. Kantor beralasan: untuk share berita. Promosi gratis dan efektif. Bisa menjangkau dunia. Benar juga.

Entah kenapa. Sepulang liputan Piala Eropa 2008 di Swiss-Austria, alamat email saya terblokir. Sejak itu saya tak lagi mengintip FB. Padahal denyut manfaatnya luar biasa. Bukan hanya untuk share berita, tapi juga jalin bersahabatan.

Saya kenal Eric Bochmann dari Jerman lewat FB. Dia yang membantu saya saat liputan sepakbola Piala Dunia 2006 di Jerman. Selama 40 hari.

Pertemanan saya dengan Lea Bosshart  juga dari dunia maya. Betapa ramahnya Lea Bosshart ketika menyambut saya di Zurich. Ketika itu, saya ditugaskan kantor meliput Piala Eropa 2008 di Swiss-Austria.

"Kamu dari Indonesia? Saya Lea yang kamu tunggu," sapanya saat menjemput saya di stasiun kereta Zurich.

Kini saya mencoba utak-atik password FB lama.  Akhirnya berhasil. FB saya kembali terbuka. Satu langkah telah saya lalui.

Berikutnya, saya meneropong nama sekolah. Saya melihat nama Fajar Salim. Tak ada perubahan drastis dari sosoknya. Dia teman sebangku saya di kelas 1-7 SMU 30 Jakarta.

Saya pun berkirim pesan: "Apa kabar bro, masih kenal?"

Dua hari berselang, Fajar memberi jawaban. "Surya, anak 30, teman sekelas. Pastilah gw kenal," jawab Fajar.

Sambil kejar deadline, saya chatt dengan Fajar. Tak lama berselang Rai Renaldi juga menjawab pesan saya: Bro...ente dimana sekarang?

Rai adalah ketua kelas kami di sekolah. Suaranya paling nyaring. Rajin olahraga basket. Enerjik. Baik hati dan tidak sombong. Dia cucu dari dr Johannes Leimena, Menteri Kesehatan RI ke-3 (1955-1956).

Kami anak-anak kelas 1-7 pernah liburan di rumahnya, di Bali. Pagi bangun tidur disiapkan sarapan. Mobil plus driver chuus mengantar ke tempat wisata. Setiap hari, selama satu minggu di Bali.

Saat kuliah, Rai sering mampir ke kosan. Kami tidak satu kampus. Rai kuliah di Universitas Pancasila. Saya mengambil jurnalistik di IISIP, Lenteng Agung. Jaraknya berdekatan. Kebetulan, saya satu kos dengan teman-teman Rai.

Keseruan, kegilaan yang pernah kami lakukan bersama, tentu menjadi kenangan menyenangkan. Andai doraemon bukan cerita fiktif, tentu saya meminta bantuannya untuk dikembalikan ke masa remaja. Seperti lagu Koes Plus. Masa remaja, masa yang paling indah.

"Ntar gw masukin WAG's Grast 30 ya, adminnya Novian," kata Rai.

Grast 30 singkatan dari Gerakan Anak Satu Tujuh. Total 25 anggota. Belum semua teman sekelas terjangkau. Tapi sudah lebih dari 50 persen. Admin grup ada 4 orang. Lidya Marvira, Moh. Iwan, Novian dan Novi.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun