Mohon tunggu...
KOMENTAR
Puisi

Matesih: Mawates Asih

21 November 2021   08:16 Diperbarui: 21 November 2021   08:18 70 6


kubawakan dua ikat Sedap Malam, Kinasihing Sun
agar wanginya
: meruang di singgasana keabadian
: memerciki setiap jejak langkah kakiku yang telanjang dengan cahaya keilahian
: mewaktu di sudut biru

di relung Gapura Paduraksa ini
satu yang kini ku tahu pasti
bahwa tiada satu pun manusia di alam semesta ini yang bisa kuberikan sedikit kepercayaan untuk sekedar menampung semangkuk kepedihan untuk kubagi

tak seorang pun
bisa menampung perkataan
mengemasnya sebagai bola kristal
utuh terjaga sebagaimana janji
yang telah diucapkan

luka bukan lagi kata benda
ia menjelma menjadi kata kerja
siap melahap apapun saja
bagai bara yang menyala

tetapi langit maha luas
laut menyamudra semesta

maka diam adalah tirakat
jeda adalah upaya menyembuhkan
melupakan adalah tirai yang sudah sewajarnya
kubangun untuk wisesa

pada akhirnya
benar atau salah
adalah tentang sudut pandang semata
dalamnya hati
tiada seorang yang mampu melautkan duga

inilah aku
ada di sebuah gerbang
menuju diriku yang baru


KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun