Mohon tunggu...
KOMENTAR
Puisi

Pak Pos

9 Februari 2021   21:33 Diperbarui: 9 Februari 2021   21:45 471 6
Pak Pos berhenti di Pleburan Raya 21
dua surat datang hampir selalu bersamaan

yang satu seringnya merah jambu
satu yang lain bersampul putih berganti-ganti sketsa goresan Rotring

begitu sering dua surat beriring
Pak Pos Tua tak segan-segan mengerjaiku lalu kami tertawa nyaring
tak sayang pula aku berbagi bila panen Mangga atau saat kebetulan punya kue kering

"Iwik Sayang,"
begitu panggilan di surat merah jambu
"Diajengku,"
begitu sapaan di surat bersketsa Rotring

Pak Pos sudah hapal ekspresiku
: pada surat merah jambu
tampak sekali hatiku tak pernah tergugah
meski dengan seragam Angkatan Udara Putih ia terlihat amat gagah

: pada surat bersketsa Rotring
pipiku justru dibuat merah jambu
meski isi surat ditingkahi gambar-gambar kartun lucu
meski seringnya bahasan abstrak tak henti pertanyakan jati diri dan Sang Tuhan

Kring!
Kring!
Pak Pos datang dengan dering
Kali ini dua surat seperti biasa, dan sebuah buku

"Bapak sebentar lagi pensiun, Neng. Buku ini untukmu"

Sebuah buku berpindah ke tanganku. Pak Pos tersenyum lebar, melambaikan tangan, melesat, dan berlalu jauh.

Sebuah buku tua tentang idolaku: R.M.P. Sosrokartono, Sang Mandor Klungsu

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun