Mohon tunggu...
KOMENTAR
Puisi

Puisi | Kisah Ibu Sepuh (2)

1 Januari 2021   05:11 Diperbarui: 6 Januari 2021   17:05 109 2




Semerbak Sirih di pelataran Goa Lawah
Ibu Sepuh memandangmu dari jauh
meminta bersabar
sebab yang tengah terjadi sungguh tak mudah
penuh halang rintang

seekor monyet bergelantungan riang
melompat dari satu pohon ke pohon lain di Telaga Mas
mulutnya sibuk mengunyah jarahan buah dari pejati

Ibu Sepuh merengkuh bahumu
mengelus kepalamu
"Bagaimana bila kerudung brokat putih ini untuk Ibu, Cening?"
sebatang dupa menyala
teken kecil ia ketukkan di tanah
eka ~
dwi ~
tri ~

bunga Kenanga
pohonnya ada dua
tumbuh di sisi kiri pura
wangi sandat di canang sari
Panca Tirta menerima sembah bakti
Mpu Gnijaya
Mpu Ghana
Mpu Sumeru
Mpu Kuturan
Mpu Bharadah

Pura Luhur Silayukti
menjadi saksi
kecup Ibu Sepuh di rambutmu
ia genggam kain kerudung
di dadanya yang seluas samudera
bisiknya di telinga,
"Akan kubawa kemana kaki membawa
tangkil ke segala Pura"

senyummu indah mengembang
ucapmu padanya sebelum jarak merenggang
"Inggih, Ratu Niang"



1 Januari 2021


Catatan penulis:

Canang Sari: persembahan (jenis perlengkapan upacara sembahyang di Bali

Cening: panggilan untuk anak (mengandung unsur kesayangan)

Pejati: jenis perlengkapan sembahyang di Bali
Sandat: bunga Kenanga

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun