Mohon tunggu...
KOMENTAR
Puisi Pilihan

Akhir Perjalanan

28 Desember 2020   08:52 Diperbarui: 28 Desember 2020   10:23 204 10
Di ketinggian
derak mekanis keras terdengar
dari persembunyiaan
roda belakang keluar

langit kelabu berbingkai jendela
gedung beton adu ketinggian
penangkal petir berkilat merah

masih di awang-awang

sepasang sayap membentang
lebar
lebih lebar
jauh lebih lebar
semacam rem menahan laju
gravitasi
memeluk kami
lembut
dari Bapa Angkasa
menuju Ibu Bumi

di dalam Airbus A330 900
kursi berderet
satu larik 2-4-2
ingatkanku pada bait liris puisi rindu
untuk Ibu

Soetta
Halim Perdanakusuma
Kualanamu
A Yani
Hasanuddin
Adi Soemarmo
Adi Sutjipto
Rembele
ZAMIA
Sutan Syarif Kasim
Husein Sastranegara
Sepinggan
Juwanda
Silangit
Wiriadinata
Umbu Mehang Kunda
Komodo
Soetta


Tuhan,
lurus sudahkah jalanku?
begitu terus & tak henti kubertanya
pada-Mu
sebab perjalanan akhir
tiada yang tahu


27-28 Desember 2020

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun