Sesosok lelaki
tokoh dari masa lalu
entah siapa
aku tidak mengenalnya
Resi
wajahnya hampir penuh dengan kumis dan janggut
rambut panjang tergelung Â
tubuhnya jangkung kurus
berbalut  kain polos putih panjang
selempang di salah satu bahu
bahu satunya terbuka
Resi sepuh itu melempar pandang ke arahku
teduh
sejuk
duduk bersila di hadapan
ia di sisi kanan
kepadaku ia angsurkan 4 bilah keris
kuterima khidmat dengan kedua belah tanganku
kujajar empat
menghampar
Satu demi satu keris dia buka dari warangka-nya
dia tunjukkan padaku
wewarah kuterima darinya
satu demi satu ia jabarkan
wilah
ganja
hulu
luk
pamor
rinci dan sabar
Sang Resi menjelaskan beda satu keris dari keris lainnya
aku menyimak
menyerap hingga resap di ingatan
ayam jantan berkokok
aku terbangun
wajah Resi teringat lekat
kusebut saja ia, Resi Catur Dhuwung
namun segala piwulang Sang Resi
tak satupun yang kuingat
Parung Mulya, 18 Desember 2020
Catatan penulis:
Kosa kata dalam bahasa Jawa/Jawa Kawi/Sanskerta
Catur: empat;
Dhuwung: keris;
Ganja: dudukan keris yang terletak pada pangkal bilah;
Hulu: pangkal keris, bagian yang sering dihias dengan permata atau berlian;
Luk: belokan pada keris;
Piwulang: pelajaran;
Pamor: berkas atau guratan terang pada bilah senjata dari logam yang muncul akibat pencampuran dua atau lebih material logam yang berbeda (Wikipedia);
Warangka: sarung kering;
Wewarah: ajaran;
Wilah: badan keris mulai dari perbatasan ganja sampai ujung tajaman keris (pucuk);